<p>Your browser does not support iframes.</p>          
 http://supermilan.wordpress.com
http://supermilan.wordpress.comFENOMENA  alam tak kunjung habis di Madinah dan Mekah. Kini, Jabal (Gunung)  Magnet menjadi fenomenal dan banyak dibicarakan jemaah  umrah.Kelebihannya, mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 120 km  per jam dengan posisi persneling netral.
Namanya  memang tak setenar dengan tempat bersejarah lainnya yang ada di kota  suci Medinah dan Mekah, seperti Jabal Uhud, Baqi’ Jabal Rahmah, dan  lainnya. Tapi, belakangan ini, Jabal Magnet mengundang jemaah Arab  maupun umrah untuk datang merasakan kelebihannya.
Wartawan  Fajar mencoba menelusuri gunung ini dengan merental taksi. Tarif untuk  ke tempat ini tergantung dari nego dengan sopir. Biasanya 100 hingga 400  riyal. Lokasinya memang cukup lumayan dari Kota Medinah, sekitar 40 km  menuju arah Kota Tabuk. Jabal Magnet berada di luar daerah haram,  sehingga bebas dikunjungi warga non muslim.
Jika  dilihat secara kasat mata, sebetulnya tidak jauh beda dengan daerah  lainnya, yakni berupa bukit-bukit batu gersang seperti yang banyak  mengelilingi Kota Medinah. Hanya ketika kendaraan sampai di jalan raya  di antara perbukitan tersebut, baru akan merasakan ada suatu keanehan.
- 
Persneling Netral, Mobil ‘Didorong’ Menjauhi Jabal Magnet
Sebab  jalan sepanjang sekitar 4 km di kawasan perbukitan ini diyakini  memiliki daya dorong. Mobil akan berjalan dengan kecepatan tinggi  menjauhi Jabal Magnet, meskipun persneling mobil dalam posisi netral.
Hal  itu dirasakan penulis bersama dua jemaah lainnya, Nursan dan Rusli  Rasyid. Saat taksi yang kami tumpangi menuju arah selatan, Jawahir, 42,  sopir taksi asal Kerawang, Jawa Barat ini mengaku kendaraan menjadi  sangat berat meskipun medan jalan tidak begitu menanjak.
Makin  lama bahkan ia terpaksa memindahkan persneling mobil ke posisi satu,  karena kesulitan bergerak hingga kecepatannya hanya 15 hingga 20 km per  jam. Padahal, dengan kondisi jalan yang tidak terlalu menanjak,  seharusnya dengan persneling dua, taksi masih kuat.
Dengan  laju yang berat itu, Jawahir yakin ada pengaruh magnet yang menahan  gerakan mobil. Sebaliknya, ketika mobil berbalik arah menuju Medinah,  sopir yang sudah enam tahun tinggal di kota ini mengaku taksinya melaju  dengan kecepatan tinggi, meskipun persneling dalam posisi netral. Kian  lama kecepatan kendaraan makin tinggi. Bahkan, baru sekitar 3 km,  kecepatan taksi ini sudah menunjukkan angka 120 km per jam.
- 
Bisa Mencapai 120 Km per Jam 
Karena  penasaran, penulis maupun Nursan, jemaah dari Maros itu bergantian  menyetir kendaraan tersebut. “Ternyata benar, ini suatu keajaiban. Masa  dalam posisi netral, kecepatan mobil bisa sampai 120 km per jam. Ini  pasti ada daya dorong dari gunung tersebut,” tunjuk Nursan ke arah  gunung di sekitar jalan tersebut.
Rusli  Rasyid juga tak mau ketinggalan. Mantan pembalap drag race di Makassar  ini, mengaku banyak tahu tentang kecepatan kendaraan. Saat mobil  tersebut disetir ke arah Kota Tabuk, yaitu arah ke Jabal Magnet, dia  hanya mampu menginjak gas sampai kecepatan 50 km per jam. “Ini saya  injak sudah full, bunyi lagi di bagian bawah.
Berarti  kita tidak bisa paksa,” ujarnya. Saat persneling dikembalikan ke posisi  netral, perlahan-lahan mobil tersebut berhenti. Sebaliknya, saat Rusli  mencoba ke arah Medinah dengan posisi persneling netral, jarum kilometer  mobil malah memutar sampai ke titik 120 km per jam.
Memang  medan jalan menuju Kota Medinah agak menurun, namun dengan kondisi  demikian tidak wajar akselerasi mobil begitu cepat. Bahkan, sebetulnya  laju kendaraan bisa lebih tinggi lagi, tapi Nursan maupun Rusli tidak  berani lalu mengeremnya karena tidak mampu mengendalikannya.
- 
Batas Area Jabal Magnet
Tidak  ada batasan yang jelas, mulai dari mana jalan yang memiliki daya magnet  itu. Tapi jika dirasakan, pengaruh magnet itu mulai bila kendaraan  melaju dari bendungan air yang letaknya tak jauh dari putaran hingga  bukit menjelang belokan ke Medinah. Setelah sekitar melaju lima km,  kecepatan mobil mulai berkurang sedikit demi sedikit, padahal jalan  masih menurun. Akhirnya, mobil memiliki kecepatan lambat saat berada di  depan bendungan air.
Hal  yang sama dirasakan ketika Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof  Aminuddin Salle yang juga menyambangi tempat ini. Ia mengaku membayar  taksi sampai 400 riyal hanya karena penasaran ingin mengetahui tempat  yang unik itu. “Saya hanya pernah dengar, makanya kesempatan ini saya  manfaatkan untuk merasakan daya dorong dari gunung magnet itu. Ternyata  betul. Subhanallah,” ujar Aminuddin Salle.
Belum  diketahui secara jelas apa hubungan antara magnet dengan laju  kendaraan. Sampai saat ini juga belum ada penelitian tentang daya dorong  magnet itu oleh dari ahli. “Tidak ada penelitian. Ini juga sekadar  informasi dari mulut ke mulut hingga banyak orang yang tertarik main ke  sini,” cerita Jawahir.
Namun,  dari sejumlah informasi yang berkembang di Medinah, menyebutkan,  dulunya Jabal Magnet ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang Arab  Baduy. Saat itu si Arab ini menghentikan mobilnya karena ingin buang air  kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil, tapi tidak  memasang rem tangan.
Ketika  sedang enak-enaknya pipis, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan  sendiri dan makin lama makin kencang. “Ia berusaha mengejar, tapi tentu  saja tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru  berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan,” ungkap  Jawahir.
- 
Obyek Wisata Baru
Sejak  itu, cerita tersebut menyebar ke berbagai pelosok dan ramai dikunjungi  warga, baik dari Arab sendiri maupun dari negara lain. Bahkan menurut  ceritanya, sebagian warga ada yang melakukan berbagai ritual agama di  sana. Namun, karena di lokasi ini bukan merupakan tempat untuk melakukan  ritual, pemerintah Arab Saudi melarangnya dan menjadikan kawasan ini  sebagai objek wisata semata.
Untuk  itu, pemerintah Arab Saudi sudah membangun jalan raya yang begitu lebar  agar pengunjung bisa merasakan dorongan magnet ketika melaju dengan  kendaraannya. Di bagian ujung dibuat jalan melingkar untuk putaran  ketika pengaruh medan magnet sudah lemah.
Selain  itu, di kedua sisi jalan sudah dibangun tenda-tenda untuk pengunjung  dan sudah ditanam pohon-pohon agar kelihatan lebih hijau. Bahkan, di  sebuah dataran yang berpasir, terdapat arena bermain mobil-mobilan untuk  anak-anak. Kawasan ini juga sudah dilengkapi dengan sejumlah toilet  untuk umum.
Jalan  dari Kota Madinah menuju kawasan ini juga sudah lebar dan mulus,  sehingga untuk sampai ke lokasi tidak sampai 45 menit dengan mobil kecil  atau bus. Pemandangan di kedua sisi jalan menuju kawasan ini juga cukup  indah dan menakjubkan. Sebelah kanan dan kiri jalan dikelilingi oleh  gunung berbatu. Terdapat juga areal peternakan domba, unta, serta kebun  kurma yang membuat gurun menjadi agak menghijau.
Kini  Jabal Magnet sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk  melihat dan merasakan adanya fenomena alam yang masih misterius. Bahkan,  orang-orang dari negara asing saat berkunjung ke Medinah jarang yang  melewatkan peristiwa langka ini.
http://unikboss.blogspot.com/2010/11/jabal-magnet-adalah-gunung-magnet-di.html