Bagaimana Cara Melatih Kecerdasan Anak Sejak Usia Dini

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSL9DS839q85xB0dQPLLvN72zilivoCdj6EPBYLgC_xA4sgoyDN
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQf5PcPO6EuI7u29hppSW54bTPEvdH4vGdZTiQRcT50u-4HtjgDOw


Mempunyai anak cerdas menjadi dambaan setiap orangtua dan keluarga. Agar anak Anda cerdas, perlu stimulan-stimulan perangsang kerja otak sejak dini. Psikiater anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ, mengatakan, stimulan bisa diberikan sejak bayi lahir.


"Rangsangan yang dilakukan harus dalam suasana bermain, terus menerus dan bervariasi," katanya dalam talkshow 'Bagaimana Membentuk Seorang Anak Yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas' di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Rangsangan akan membantu pembentukan cabang-cabang sel otak dan melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak sehingga terbentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat. Pemberian stimulan bervariasi tergantung umur si anak.


Usia 0-3 bulan
Rangsangan yang bisa diberikan berupa rasa nyaman, aman, dan menyenangkan, seperti memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, membunyikan suara atau musik, menggerakkan benda berwarna mencolok, menggulingkan perlahan ke kanan dan ke kiri, serta memposisikannya tengkurap/ telentang.

Usia 3-6 bulan
Ajak bayi bermain cilukba, dan bercermin untuk melihat ekspresinya sendiri. Pada usia ini, mulailah melatih bayi untuk tengkurap, duduk, dan telentang sendiri.

Usia 6-9 bulan
Orangtua bisa mulai membiasakan memanggil nama si anak, berjabat tangan, bertepuk tangan, melatih berdiri dengan pegangan, dan membacakan dongeng.

Usia 9-12 bulan
Ajaklah si kecil untuk menirukan menyebut nama mama dan papanya. Ajarkan pula dia minum dari gelas, atau bermain menggelindingkan bola dan melatihnya belajar mengambil bola sendiri.

Usia 12-18 bulan
Ajarkan si kecil untuk mencorat-coret dengan pensil warna di kertas, menyusun kubus, balok, dan puzzle. Saatnya pula melatihnya berjalan tanpa pegangan, berjalan mundur, dan memanjat tangga.

Usia 18-24 bulan
Mulai ajak si kecil berdiskusi tentang gambar atau menunjuk bagian tubuh. Ajak bicara tentang kegiatan sehari-hari, dan latihan mencuci tangan.

Usia lebih 2 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai disiapkan untuk aktivitas prasekolah. Ajar si kecil mengenal warna, menghitung benda, menyikat gigi, memakai baju sendiri, belajar ke toilet sendiri, dan semua hal yang melatih si kecil mandiri.

Sumber: http://zonsnews.blogspot.com/2009/10/tips-melatih-kecerdasan-anak-sejak-dini.html