Waspada Efek Buruk Dari Tato

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSL9DS839q85xB0dQPLLvN72zilivoCdj6EPBYLgC_xA4sgoyDN
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQf5PcPO6EuI7u29hppSW54bTPEvdH4vGdZTiQRcT50u-4HtjgDOw


Tato menjadi populer saat ini. Tato sudah menjadi salah satu bagian penting dalam

meningkatkan penampilan. Tato bahkan dianggap dapat meningkatkan sensualitas.

Dulu, tato lebih sering ditemukan pada pelaku kriminal untuk menambah “keseraman” mereka. Namun kini kesan tato sudah tidaklah seram karena tato juga sudah menjadi bagian dari fashion.

Bahkan, tato dapat ditemukan di semua usia, dari anak kecil hingga orang tua. Bagian tubuh yang sering dijadikan tempat membubuhkan tato pada kaum permpuan adalah betis, punggung, dan lengan. Di zaman modern ini, tato pada kaum perempuan bahkan dapat di buat pada daerah sensitif seperti payudara, dibawah pinggul, dan dekat alat vital.

Bagi sebagian kalangan, tato merupakan bentuk karya seni yang dapat menjadi bagian dari gaya hidup, bahkan ada yang berpendapat bahwa tato juga bisa dijadikan sebagai metode alternatif pengobatan atau terapi.

Survey di salah satu media international beberapa waktu yang lalu menyebutkan, metode jarum untuk membuat seni tatto dapat menjadi teknik baru yang efektif untuk pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia.

Dilihat dari dampaknya terhadap kesehatan, tato dapat menimbulkan resiko yang serius apabila tidak dilakukan secara tepat. Pembuatan tato yang tepat perlu memperhatikan 3 hal berikut, yaitu: kondisi, profesionalitas, dan kebersihan.

Menurut Dr. Sriyatti Sengkey, DK, ahli aesthetic, penggunaan jarum untuk tato sering tidak steril. Dan jika ini tidak diperhatikan, seni tato justru bisa jadi media menularkan beberapa penyakit seperti hepatitis, penyakit kulit dan bahkan HIV.

Ditambahkannya, banyak orang juga yang tidak mengetahui efek yang ditimbulkan oleh tattoo art. Kulit yang terkena tato bisa bengkak dan terjadi infeksi, sementara kulit yang sudah terkena tato sampai pada bagian dermis atau bagian paling dalam kulit, tidak bisa dikeluarkan lagi.

Menindik tato pada kulit dapat terkena MRSA, penyakit kulit yang mematikan. MRSA merupakan jenis bakteri yang tumbuh berkembang melalui penindikan tato oleh pihak ilegal. MRSA adalah jenis staphylococcus yang resisten terhadap methicilin. Penyebaran virus MRSA tampak dalam bentuk benjolan-benjolan kecil atau kulit yang meradang sehingga mungkin
sekali menyebabkan terjadinya problema besar dan berbahaya seperti radang paru dan kanker darah.

(perempuan.com)