Depresi klinis, baik pada pria dan wanita, akan menyebabkan rasa  sedih berkepanjangan serta kehilangan minat pada aktivitas tertentu.  Meski begitu depresi terkadang menimbulkan gejala yang tersamar dan  berbeda-beda pada setiap orang.
 "Walau gejala yang dikenali untuk  mendiagnosa depresi secara garis besar sama, tetapi ada perbedaan  gejala pada pasien pria dan wanita," kata Ian A.Cook, MD, profesor  psikiatri dari Universitas California, Los Angeles, AS. 
Berikut adalah 7  gejala depresi yang kerap muncul pada pria.
 1. Kelelahan   Orang yang depresi mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional.  Mereka bisa mengalami kelelahan, kelambatan dalam gerakan fisik dan  bicara, atau proses berpikir. Para ahli juga menemukan pria lebih sering  dilaporkan menderita kelelahan dan gejala fisik dari depresi  dibandingkan wanita.
 2. Kesulitan atau terlalu banyak tidur
  Gangguan tidur, seperti insomnia, bangun terlalu pagi, atau justru  terlalu banyak tidur, merupakan bagian dari gejala depresi. "Sebagian  pasien tidur 12 jam setiap hari dan masih merasa kelelahan. Atau ada  juga yang terbangun dari tidur setiap dua jam," kata Dr.Cook.
 3. Sakit perut atau nyeri punggung
  Gangguan kesehatan seperti sembelit, diare, atau pun sakit kepala dan  nyeri punggung, sering ditemui pada orang-orang yang menderita depresi.  Namun, mereka sering tidak menyadari nyeri kronik tersebut adalah gejala  gangguan mental.
 4. Gampang marah
  Bukannya terlihat sedih, pria yang sedang depresi sering menunjukkan  sikap mudah marah. "Jika berbicara tentang komponen emosional, biasanya  adalah kesedihan dengan perasaan mudah marah," kata Cook.
 5. Sulit berkonsentrasi
  Penurunan psikomotor bisa membuat kemampuan pria memproses informasi  berkurang. Hal ini tentu mengganggu konsentrasi dan pekerjaan. Menurut  Josh Klapow, psikolog klinik, saat depresi kita menjadi lebih lambat dan  terus-menerus berpikir negatif sehingga sulit fokus pada satu hal.
 6. Sikap bermusuhan
  Beberapa pria yang depresi menunjukkan sikap marah, agresif, atau  permusuhan, secara nyata. "Pria yang menyadari ada sesuatu yang salah  perlu kompensasi dengan menunjukkan bahwa mereka masih kuat atau mampu,"  katanya.
 7. Stres
 Penelitian menunjukkan  stres dalam jangka panjang akan menyebabkan perubahan baik pada tubuh  atau otak, sehingga bisa memicu depresi. Dengan kata lain, merasa stres  bisa menjadi indikator memiliki depresi.
      
